Kamis, 18 Desember 2014

Hutan Bakau Margomulyo

Hutan bakau Margomulyo terletak di belakang SMA 8 Balikpapan, tempatnya lumayan jarang dikunjungi sama wisatawan. Padahal menurut saya tempatnya bagus, bisa dijadikan alternatif tujuan wisata selain pantai dan perbukitan di Balikpapan. Tempatnya juga tidak jauh dari Kebun Sayur, pusat oleh-oleh kerajinan Balikpapan. Jadi sekalian beli oleh-oleh bisa mampir ke Hutan bakau ini. Awal masuk kita akan bertemu dengan pintu masuknya, pintu ini setiap hari dikunci oleh sang penjaga. Saat kita datang kita harus menghubungi sang pemegang kunci yang nomor hp nya ada didepan pintu masuk. Setelah kunci dibuka, mulailah mata dimajakan dengan jembatan kayu yang tersusun rapi dan teratur. Serta pemandangan pohon bakau yang cukup luas dan bila beruntung kita akan bertemu dengan ikan yang wara wiri diantara akar bakau. Dipertengahan jembatan kita akan bertemu 2 cabang jalan, sebenarnya cabang jalan ini akan bertemu diakhir pejalanan kita mengelilingi hutan bakau Margomulyo ini. Kalau mau rute pendek bisa mengambil jalan sebelah kiri, kalau ingin menyusuri hutan bakau lebih jauh bisa mengambil jalan kanan. Kalau ambil jalan kiri kita juga bisa mampir ke menara pengawas hutan bakau ini. Bisa dijadikan spot foto-foto juga, dihampir ujung perjalanan kita akan bertemu dengan jembatan diatas sungai kecil. Pemandangan airnya cukup baik, tapi masih ditemui beberapa sampah rumah tangga bertebaran disana sini. Over all, tempat ini patut disinggahi kalau liburan di Balikpapan. Alamat tepatnya di Jl. AMD Gunung Empat RT. 42, Kelurahan Margomulyo, belakang SMA 8.

Kamis, 21 Agustus 2014

Borneo...

Ga kerasa udah 2 bulan tinggal di kota ini, kota yang jauuuhhhhh dari orang tua dan teman2 yang selalu nemenin. Ga ada lagi naik kereta empet2an, perjuangan ke kantor bangun pagi2, macet sana sini diiringi klakson mobil dan motor yang saut2an. Ok, kita review apa aja yang saya alami dan jalani di salah satu kota di pulau Borneo ini. Dimulai dari tempat kami tinggal, saya dan tommy a.k.a suami memilih kontrakan dekat dengan kantor, agak mahal memang tapi dihitung dengan efisiensi waktu dan saya harus masak pagi2 untuk kebutuhan bekal kami, jadi kontrakan kami sekarang bisa jadi pilihan yang tepat. Pertama tinggal disini, saya dikagetkan dengan harga2 sembako dan sayur mayur serta kawan2nya yang mahalnya lumayan banget. Kalo diitung2 yah 2x dari pulau jawa lah. karna sekarang sudah 2 bulan disini, jadi terbiasa dengan harga yang 2x lebih mahal itu. Belum lagi ada beberapa barang yang hanya ada di pulau Jawa, seperti beberapa merk makanan dan kosmetik yang sialnya setia saya gunakan jauh sebelum tinggal disini. Solusinya ya titip dan minta dikirim dari pulau Jawa, dari pada resiko mengganti merk. Untuk urusan nge-Mall masih bisa lah dimanjakan dengan beberapa Mall disini, lumayan ada 3 Mall yang lumayan besar yang bisa buat tempat cuci mata kalo lagi sumpek. Tapi ya percuma juga sik, lah disini saya ga punya temen yang ada jalan2 sama tommy lagi tommy lagi..hehehehe..waktu di Jakarta, tinggal melempar ajakan nge-Mall di Whatsup Group 3 atau 4 jam sebelum jalan2 sudah beres dan bisa menikmati duduk2 manis ngobrol di kedai kopi Mall terdekat....aaaahhhhh...kangennnnnyaaahhhhhh... Disini juga ada tempat gaull, dimana anak2 muda menghabiskan malam minggu bersama pacar atau dengan teman2. Tempatnya di Lapangan Merdeka, pernah satu kali saya penasaran seperti apa suasana disana saat malam minggu. Ternyata ramai banget, ada pasar malam dan sejenisnya. Disana kami duduk di warung tenda yang katanya tempat makan gaul, selesai makan cuma satu kalimat yang terucap "Mahal...". Bagaimana tidak, cuma makan mie instan 2, bakwan goreng 6, teh manis anget 2 kami harus membayar 60rb. Karna rasa penasarannya udah kelar jadi cukup deh sekali aja kesana, ga lagi2..hehehehe.. Lanjut, selain mahal ada lagi yang bikin saya sedikit siyok. Disini banyak sekali orang Jawa Timur, kalau Tommy bilang kota ini Jawa cabang Kalimantan. Tiap sudut jalan juga banyak warung2 makan yang menawarkan makanan khas Jawa Timur, mulai dari soto, rawon, tahu tek, dan yang terbaru angkringan. Di warung makannya kebanyakan semua orang menggunakan bahasa Jawa, ya tapi bahasanya disesuaikan Jawa logat Kalimantan tepatnya. Tempat wisata disini kebanyakan berbau pantai dan hutan lindung, pantai disini masih lumayan bersih dibanding dengan Ancol. Sampah di pantainya lebih sedikit dan masih bisa cari kepiting kecil dan keong2 kecil buat mainan. Kalai hutan belum bisa cerita karna cuma lewat aja belum mencoba masuk lebih dalam. Besok kalo udah nypba ngubek2 baru deh dikasih review lagi..hehehehe...Poto2 wisatanya akan diuplod dientri blog berikutnya yaw..hehehhee.. Segitu dulu ceritanya, besok2 kita lanjut lagi deh yah.. #dari ruangan kecil disudut kantor di Pulau Borneo...